Saat ini kebanyakan dari remaja putri yang mungkin belum mengetahui bagaimana caranya agar bisa memiliki penghasilan sendiri,mereka hanya bergantung pada uang pemberian dari orang tua mereka saja. Padahal jika kita melihat lagi, banyak sekali kegiatan wirausaha bermodal kecil yang bisa menghasilkan uang, baik itu wirausaha yang dikerjakan secara individu maupun secara berkelompok.Hanya saja mereka belum mengetahui bagaimana cara memulai, atau bahkan mereka belum memiliki keinginan/ motivasi untuk melakukan hal tersebut karena berbagai macam faktor internal dari diri mereka masing-masing. Oleh karena itu kami dari pengurus PPG sendiri khususnya Bidang KEPUTRIAN membuat program PELATIHAN MEMBUAT KERAJINAN TANGAN ini sebagai upaya untuk memotivasi remaja putri agar nantinya mereka bisa MEMBUAT, BERKREASI, kemudian Bisa MEMASARKAN hasil dari kerajinan tangan mereka sendiri.Sehngga selain bisa mengisi waktu luang, kedepannya mereka juga diharapkan memiliki keterampilan yang bisa membantu perekonomian keluarga mereka kelak ketika telah berum,ah tangga.
Dalam kegiatan PELATIHAN ini tim keputrian membagi peserta menjadi 7 kelompok, yang mana kelompok tersebut terdiri dari remaja putri dari kelompok pengajian yang berbeda-beda. Dan Tiap kelompok didampingi oleh 1 TUTOR sebagai pemandunya.Tujuannya agar remaja putri antara kelompok pengajian yang satu dengan yang lain bisa saling mengenal,selain itu juga
Diharapkan nantinya remaja putri per kelompok bisa memahami cara membuat aneka bros setelah kembali ke kelompok pengajian masing-masing, Karena tiap TUTOR ditiap-tiap kelompok yang dibagi secara acak tadi, mengajarkan cara membuat bros yang berbeda-beda juga.
Dan dalam tahap akhir dari PELATIHAN ini, hasil kerajinan tangan yang dibuat tiap kelompok(1-7) dikumpulkan, kemudian dibagikan kembali kepada perwakilan peserta dari kelompok pengajian untuk kemudian dipasarkan dengan patokan harga Rp.3000-Rp.5000/pcs.nya.Bahkan untuk bros model tertentu harganya bisa mencapai Rp.15.000/Pcs.nya.Dan hasil dari penjualan bros ini nantinya kemudian dikumpulkan kembali kepada keputrian daerah,sebagai tambahan kas tambahan , yang mana nantinya bisa digunakan untuk kegiatan keputrian berikutnya.